Kenapa Mesin Mobil Mati Saat Melintas di Pelintasan Kereta?


Kondisi perlintasan sebidang di sekitar Stasiun Tebet, Senin (30/11/2015). PT KAI Commuter Jabodetabek menyarankan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup perlintasan-perlintasan sebidang. Mereka menilai cara ini efektif untuk mencegah kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.

JAKARTA,  Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Hermanto menjelaskan penyebab mesin mobil mudah mati saat melintas di pelintasan sebidang kereta dan jalan raya.

Ia membantah adanya anggapan di tengah masyarakat yang mengkaitkan fenomena tersebut dengan adanya medan magnet.

Hermanto mengatakan tidak benar di pelintasan sebidang ada medan magnet yang dapat membuat mesin mobil rawan mati.

Ia menyebut sering matinya mesin mobil saat melintas lebih disebabkan kepanikan.

"Kalau mobil mati, itu biasanya terjadi karena panik. Dari penelitian kami belum ada istilah mati karena ada medan magnetik karena kereta lewat," kata dia di Hermanto di Kantor Kementerian Perhubungan, Senin (7/12/2015).

Menurut Hermanto, seringkali pelintasan sebidang memiliki kontur yang bergelombang alias tidak rata seperti jalan pada umumnya. Ia menyebut seharusnya penggguna mobil yang lewat menggunakan persneling untuk kecepatan rendah.

Namun, ia menilai karena panik, pengguna mobil sering lupa melakukan hal tersebut. "Harusnya pakai gigi 1, malah gigi 4. Makanya mesinnya mati," ujar dia.

Pelintasan sebidang di Jakarta sudah sering menjadi lokasi kecelakaan antara kereta dan kendaraan non-kereta.

Karena itu, PT KAI mengusulkan Pemprov DKI agar menutup pelintasan tersebut. Caranya adalah dengan mempercepat pembangunan jalan layang dan terowongan, dan menutup pelintasan sebidang yang sudah dilengkapi jalan layang dan terowongan.

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Kenapa Mesin Mobil Mati Saat Melintas di Pelintasan Kereta?"

Back To Top